Sabtu, 4 Desember 2021 – sekitar lepas pukul 16.00 sore, beredar melalui laman pertemanan whatsapp (WA) video tentang erupsi gunung Semeru yang terletak di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger – Semeru, tepatnya termasuk dalam juridiksi dua (2) kabupataen yakni kabupaten Lumajang dan kabupaten Malang di Jawa Timur, Indonesia. Situs gunung Semeru mempunyai kawasan hutan #dipterokarp bukit, hutan dipterokarp atas, hutan #montane dan hutan #ericaceous atau #hutan gunung.
Merupakan gunung api tertinggi di Jawa dengan ketinggian 3,676 meter dari permukaan laut (mdpl) termasuk dalam jenis: #stratovolcano. Dapat dipahami mengapa gunung Semeru dikaitkan dengan berbagai cerita mitologi dan legenda. Gunung Semeru dalam posisi ketinggiannya dianugerahi bentuk kharisma sebuah kerucut yang dikenal dengan puncak “Mahameru” berikut kawah yang disebut “Jonggring Saloko”, merupakan gunung api sebagai akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia, termasuk dalam daftar gunung api tipe A yang berarti gunung yang masih aktif dan dapat memuntahkan lava dan lahar.
Apakah erupsi Semeru diakhir pekan lalu datang secara tiba-tiba ? jawabannya tidak. Seperti dikutip dari rilis resmi yang disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani; pada 2 Desember 2021 PVMBG telah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Kepala BPNB, Gubernur Jatim, Bupati Lumajang dan Bupati Malang; tentang kondisi kekinian gunung Semeru berikut imbauannya.
Disampaikan oleh PVMBG melalui pos pengamatan gunung api Semeru bahwa telah dilakukan pemantauan selama dua puluh empat (24) jam dalam satu (1) hari dan hasil pengamatan telah dilaporkan setiap enam (6) jam. Hasil pengamatan juga telah disampaikan melalui grup WA yang beranggotakan Muspida, Pemerintah Daerah, penambang, relawan, tokoh masyarakat dan BPBD setempat. Selain itu pemberian informasi akan peringatan dini dilakukan melalui aplikasi Magma Indonesia yang dapat diakses melalui situs magma.vsi.esdm.go.id merupakan aplikasi kebencanaan yang dimiliki oleh badan geologi.
Dalam kesempatan ini, Bapak Eko Budi Lelono menghimbau agar masyarkat memantau aktivitas gunung Semeru melalui sumber resmi pemerintah yakni www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id atau melalui media sosial resmi dari PVMBG (pada aplikasi ; Facebook, Twitter dan Instagram). Ditegaskan saat ini kondisi gunung Semeru dalam kategori aktif dengan bahaya awan panas dan guguran lava mengintai warga.
Hingga siang ini Senin, 6 Desember 2021 menurut data terakhir dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) mencatat telah ada lima belas (15) orang korban jiwa dengan rincian delapan (8) jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo dan tujuh (7) lainnya di kecamatan Candipuro. Sementara lima puluh enam (56) orang cedera dan dua puluh tujuh (27) orang masih belum ditemukan berikut lima ribu dua ratus lima (5205) orang terdampak. Hingga saat ini tim BNPB terus memutakhirkan data di lapangan.
Ditengah aktivitas gunung Semeru, Tisande mengajak para sahabat dan simpatisan untuk memperlihatkan sikap perawatan sosial yakni sikap peduli terhadap orang lain dan/atau kepada orang yang membutuhkan dengan cara dan kemampuan masing-masing, minimal dengan berdoa menurut keyakinan masing-masing: memohon pertolongan Tuhan Allah Yang Maha Baik untuk membantu; kiranya musibah alam ini akan segara berakhir. Seraya memanjatkan doa bagi warga terdampak, para aparatur pemerintah, petugas dan relawan yang sedang bekerja di lini terdepan; kiranya Tuhan Allah Yang Maha Baik memberikan kekuatan, kemampuan dan hidayah untuk dapat mengatasi masa-masa genting yang sedang dihadapi. Semoga doa sederhana ini dikabulkan dan menjadikannya sebagai berkat bagi kita semua … Amin.