Hari ini, Jum’at, 20 Mei 2022 bangsa Indonesia memperingati hari Kebangkitan Nasional yang telah ditetapkan sejak 1959 melalui Keputusan Presiden Nomor 316, tertanggal 16 Desember 1959.
Kebangkitan Nasional merupakan suatu periode di mana terbentuk gelora besar yang didasari oleh kesadaran tinggi dan konkrit akan semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme untuk memperjuangkan kesejahteraan umum bagi masyarakat dan negaranya.
Kebangkitan Nasional Indonesia telah berevolusi selama 114 tahun sejak didirikan oleh para tokoh dimulai dari dr. Wahidin Soedirohoesodo, dr. Soetomo, Ki Hajar Dewantara, HOS Tjokroaminoto, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Dr. Douwes Dekker. Pada 20 Mei 1908, Bung Tomo atau dr. Soetomo menetapkan awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan sebagai akibat desakan dari tiga faktor utama yakni:
- penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan;
- kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit;
- munculnya kaum intelektual yang mampu menjadi pemimpin gerakan.
Seakan melantunkan melodi yang selaras, sejak Kamis, 19 Mei 2022 para mahasiswa, pemuda, buruh, perempuan dan stake holder lainnya, memulai peringatan hari Kebangkitan Nasional diberbagai belahan daerah dengan melakukan demonstrasi menuntut perubahan atas hak hidup layak dan wajar. Hal ini dipicu oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terus tergerus, diperparah oleh kenyataan biaya hidup keseharian terkerek naik terutama atas barang konsumsi dasar hingga energi dan jasa; merata disemua sektor.
Seperti menjadi harapan seluruh bangsa Indonesia yang diwakili oleh para tokoh, mahasiswa, pemuda, buruh, perempuan dan para stake holder lainnya bahwa Indonesia seharusnya menjadi negara berdaulat dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia dalam bentuk (platform) pembangunan yang dikonstruksikan sesuai Agenda 2030 Sustainable Development Goals yakni pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup dengan memberlakukan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif dengan misi utama tidak akan ada seorangpun yang terlewatkan atau “No-one left behind”-(SDG No. 1).
Aplikasi yang sama bagi para perempuan dalam bentuk kesetaraan gender berupa jaminan untuk dapat berpartisipasi penuh dan efektif, seperti diartikan sebagai kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin disemua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan poilitik, ekonomi dan masyarakat sebagai pelaku utama (active player) – (SDG No.5.5).
Adapun dalam bidang pemerintahan mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dengan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level – SDG No. 16.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2022.