Masih ingat dengan tag-line – ‘Revolusi Mental’ pada pemilu 2014 lalu? Setelah 8 tahun digulirkan, kekuatan magis ‘revolusi mental ‘ yang kala itu mampu menghipnotis sebagian besar kalangan masyarakat dan terbukti mampu mengantarkan pemenang pemilu dimulai dari elite ditingkat tertinggi hingga pegawai biasa tingkat rendahan duduk pada kursi kekuasaan dengan rata-rata masa jabatan hingga saat ini atau berdurasi 8 tahun setara dengan 2 periode. Saat ini menjelang perhelatan Pemilu 2024, melihat kualitas kepemimpinan yang ada telah membangkitkan kembali sebagian kelompok untuk kembali mempertanyakan.
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘Revolusi Mental’? Hakekatnya, revolusi mental hanyalah 2 suku kata. Menurut kamus besar bahasa Indonesia :
re.vo.lu.si /révolusi ⇢ Tesaurus
- n perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata)
- n perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang: dialah pelopor — dalam bidang arsitektur bangunan bertingkat
- n peredaran bumi dan planet-planet lain dalam mengelilingi matahari
men.tal /mèntal/ ⇢ Tesaurus
- a bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga: bukan hanya pembangunan fisik yang diperhatikan, melainkan juga pembangunan —
- n batin dan watak
- dari penelusuran tesaurus diatas dapat disimpulkan : ‘Revolusi Mental’ yang diperkenalkan pada Pemilu 2014 berarti : perubahan yang cukup mendasar dalam bidang batin dan watak bangsa Indonesia untuk mewujudkan pembangunan nasional yang diidamkan yakni bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Sangat disayangkan tagline gegap gempita yang menjadi harapan kebanyakan pemilih berangsur sirna. Namun harus diakui tetap ditemukan dalam berbagai tujuan rencana kerja bidang pembangunan sumber daya manusia, dengan pencantuman pembangunan manusia berakhlak mulia. Namun sayangnya tidak disertai dengan dielaborasi untuk faktor dan ukuran penentu kesuksesan yang jelas.
Sekarang mari kita telisik ; apa itu ‘Akhlak’ ?
- Dilansir dari Wikipedia.co.id. Ahklak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, dari bahasa Arab yang berati perangai, tingkah laku atau tabiat.
Dari definisi diatas dapat ditarik benang merah bahwa faktor pembentuk akhlak adalah perangai, tingkah laku atau tabiat.
Bila kembali ditelusuri dalam kamus besar bahasa Indonesia dapat diterangkan sebagai berikut ;
karakter: software kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak: ia mempunyai — agak aneh dibandingkan dengan kakaknya
ta.bi.at :
- n perangai; watak; budi pekerti
- n perbuatan yang selalu dilakukan; kelakuan; tingkah laku
Sejak 2017, Tisande telah memformulasikan 18 Karakter Anak Bangsa sebagai acuan dengan faktor dan ukuran yang jelas. Untuk itu Tisande mengajak para mahasiswa, perempuan, buruh dan siapa saja yang berkeinginan menjadi calon pemimpin untuk bergabung dalam komunitas/ecosystem ‘Rumah Tisande’ untuk bersama menggali potensi diri menjadi pemimpin yang amanah, adil dan bertanggung jawab) dalam berbagai kurikulum yang akan diselenggarakan baik online dalam bentuk webinar maupun offline dalam bentuk: gathering.
Sebagai pedoman dasar: rangkuaman 18 Karakter Anak Bangsa adalah sebagai berikut:
- Integritas adalah jujur, dipercaya, berkarakter, bertanggung jawab. Dalam 18 Karakter Anak Bangsa ditemukan dalam ciri sbb:
- Jujur
- Religius
- Disiplin
- Semangat kebangsaan
- Cinta tanah air
- Peduli lingkungan
- Tanggung jawab
- Etos kerja adalah daya saing, optimis, inovatif, dan produktif. Dalam 18 Karakter Anak Bangsa ditemukan dalam ciri sbb:
- Kerja keras dan memiliki daya saing
- Kreatif dan inovatif
- Mandiri
- Rasa ingin tahu
- Menghargai prestasi
- Gemar membaca
- Gotong Royong adalah Kerjasama, solidaritas, komunal, berorientasi pada kemaslahatan. Dalam 18 Karakter Anak Bangsa ditemukan dalam ciri sbb:
- Toleransi/solidaritas
- Demokratis
- Bersahabat dan komunikatif
- Cinta damai dan berorientasi pada kemalahatan
- Peduli sosial dan komunal