9 Februari 2022 – sore menjelang malam: betapa kaget membaca satu pesan WA yang mengabarkan kepergianmu. Inilah dalil yang disampaikan Rocky Gerung bahwa cinta tetap ada setelah kematian. Seakan dalil ini juga menjawab kenapa manusia sulit menerima kenyataan bila apa yang dipikirkan sulit diterima. Adalah kenyataan absolut, pesan yang diterima, dikirim oleh seorang teman terkenal serius dan tidak pernah neko-neko. Namun, terbersit perasaan kuat untuk menolak isi berita yang dibaca hingga memerlukan referensi lain untuk menyakinkan.
Seperti biasanya situs pertemanan Meta (FB) menjadi rujukan untuk mencari pembenaran. Seakan menjadi kebenaran absolut ketika aplikasi Meta terbuka. Postingan tentang kepergianmu langsung muncul, begitu banyak doa dan komentar tentang ekspresi hubungan personal denganmu, seorang sahabat yang saya kenal.
Emil G Hampp dikenal dengan panggilan “Wenny” semasa disekolah adalah seorang Sineas Indonesia asal Minahasa, Sulawesi Utara. Selepas SMA melanjutkan ambisi dan cita2 di IKJ, telah turut dalam membangun perkembangan dunia sineas Indonesia khususnya sinetron dengan ikut meramaikan dunia layar TV. Sederetan daftar karya sudah dipersembahkan. Biarlah semua karyanya menjadi lingkup property para Production House dimana Emil G Hampp bernaung dan kurator sineas untuk memaparkannya.
Dalam kesempatan ini sekaligus menjadi ajang mengucapkan selamat jalan selamanya bagi sang Sineas, saya ingin memberikan remarks berupa opini pribadi atas karyanya yang menjadi kebanggaan saya dan juga banyak teman “Terlanjur Sayang”. Sebuah sinetron cinta dan keluarga yang mampu masuk peringkat dalam penayangan slot prime time sekaligus mempopulerkan theme song dengan judul yang sama. Banyak diantara kita (teman) berseloroh bahwa karya “Terlanjur Sayang” ini mampu mencapai hits karena merupakan jeritan hati seorang Emil (Wenny) yang memang terkenal halus, lembut dan penuh cinta. Walaupun secara tidak langsung sudah dibantah dan pernah menyampaikan bahwa karya-karyanya merupakan jawaban atas survei sosiologis dari berbagai potret titik singgung akan kehidupan nyata. Kegiatan ini dilakukan oleh para sahabat sineas IKJ termasuk Emil. Satu catatan pinggir yang sangat terkesan adalah gaya hidup para generasi 80-an di blok M-Jakarta, sosok seorang Meriam blok-M, hingga abang2 penjual kue cubit.
Hari ini : Kamis, 10 Pebruari 2022 menjadi batas akhir semuanya bagi seorang Emil G Hampp. Biarlah hasil observasi sosiologis di blok M era akhir 80-awal 90 menjadi cerita, catatan pinggir dan kenangan indah buat kita semua. Selamat jalan …. Emil G Hampp (Wenny).